Asal Usul & Sejarah Kota Medan

Kota Medan pada zaman dahulu dikenal dengan nama Tanah Deli dengan keadaan tanahnya masih berawa-rawa kurang lebih seluas 4000 HA. Beberapa sungai yang melintasi kota Medan ini semuanya bermuara ke Selat Malaka. Sungai yang melintasi kota Medan adalah sungai Sei Deli, sungai Sei Babura, sungai Sei Sikambing, sungai Sei Denai, sungai Sei Putih, sungai Sei Badra, sungai Sei Belawan, dan sungai Sei Sulang Saling atau Sei Kera. Dalam tulisan Tengku Luckman Sinar pada The History of Medan mencatat Hikayat Aceh, bahwa Medan sebagai pelabuhan yang sudah ada sejak tahun 1590, dan pelabuhan tersebut pernah dihancurkan oleh serangan Sultan Aceh Alauddin Saidi Mukammil kepada Raja Haru yang berkuasa pada saat itu.

ASAL USUL & SEJARAH KOTA MEDAN

Pada tahun 1613 serangan yang serupa dilakukan oleh Sultan Iskandar Muda terhadap Kesultanan Deli. Nama Haru sejak akhir abad ke-16 berubah menjadi Ghuri dan akhirnya pada abad ke-17 berubah menjadi nama Deli. Akibat pertempuran yang terus-menerus antar Haru dan Aceh mengakibatkan penduduk Haru menjadi jauh berkurang. Haru yang sebagai daerah taklukan menyebabkan banyak warganya yang dipindahkan ke Aceh sebagai pekerja kasar. Kerajaan Haru sebagai kerajaan yang makmur tercatat dalam sejarah sering terlibat pertempuran dengan Kerajaan Melayu di Semenanjung Malaka dan juga dengan Kerajaan dari Jawa. Sultan Iskandar Muda yang berkuasa di Kesultanan Aceh pada tahun 1612 mengirim Panglimanya yang bernama Gocah Pahlawan dengan gelar Laksamana Kuda Bintan untuk dijadikan pemimpin yang mewakili Kerajaan Aceh di Tanah Deli.

Kerajan Deli dengan tampilnya Gocah Pahlawan menjadi berkembang dan pada tahun 1632 Gocah Pahlawan menikah dengan Nangaluan Beru Surbakti yang merupakan salah satu putri Datuk Sunggal dengan gelar Sri Indra Baiduzzaman Surbakti. Pada tahun 1653 Gocah Pahlawan wafat dan digantikan oleh puteranya yang bernama Tuangku Panglima Perunggit. Panglima Perunggit kemudian memproklamirkan kemerdekaan Kesultanan Deli dari Kesultanan Aceh pada tahun 1669, dengan ibukotanya terletak di Labuhan yang berjarak kira-kira 20 km dari Medan.

Author: