Day: July 14, 2018
Mencari Keberadaan Kerajaan Bawah Tanah Agartha
Kerajaan misterius bawah tanah Agartha memang sangat terkenal, yang terdapat di dalam inti Bumi yang diyakini memiliki ruang yang besar untuk sebuah kehidupan yang sangat besar. Bangsa Agartha memiliki sistem kehidupan yang tersendiri. Sistem kehidupannya hampir sama persis seperti kehidupan kita di muka Bumi ini, terdapat juga Matahari dan langit serta sudah memiliki teknologi yang maju melebihi kita yang ada di Bumi.
Dalam beberapa ajaran Agama bahkan menceritakan tentang adanya manusia yang berada di dalam bawah tanah. Seperti ajaran agama Buddha yang percaya bahwa tempat seperti Agartha benar ada, bahkan dalam beberapa teks-teks Hindu-Buddha menceritakan tempat yang bernama Agarta dan Shambala yang disebutkan sebagai tempat suci yang tersembunyi di Bumi. Di dalam Islam sendiri, juga menghubungkan ayat-ayat Al Quran dengan tempat yang hampir sama seperti Agartha dan Shambala. Dalam ayat nya menyebutkan seperti Kepunyaan-Nya-Lah semua yang ada di langit, semua yang ada di Bumi, semua yang ada di antara keduanya dan semua yang ada di bawah tanah.
Konon Agartha hanya dapat ditemukan di Kutub Utara dan Kutub Selatan, karena hanya di kedua kutub itu terdapat sebuah lubang besar yang dapat menghubungkan ke Bangsa Agartha. Kerajaan Agartha ini ada hubungannya dengan Bangsa Atlantis dan Lemuria. Dahulu ada seorang pelaut yang bernama Olaf Jansen, yang berasal dari Norwegia, yang melakukan pelayaran di Kutub Utara dan tidak sengaja melalui pintu masuk yang menghubungkan Agartha yang ada di Kutub Utara. Kisah perjalanan Jansen diceritakan ia tinggal bersama penduduk Agartha selama dua tahun itu, menyebutkan bahwa sebenarnya Agartha dipimpim oleh orang-orang Bangsa Shambala.
Jansen juga menceritakan bahwa sebenarnya dulu Bangsa Agartha juga sama seperti manusia yang ada di muka Bumi ini, dikarenakan pertempuran yang sangat dasyat menyebabkan kedua Bangsa itu hancur dan jatuh kedalam Bumi. Kedua bangsa itu adalah Bangsa Atlantis dan Bangsa Shambala. Jejak-jejak pertempuran antara kedua bangsa tersebut masih ada di muka Bumi yang berada di antara Himalaya dan gurun Gobi. Banyak penulis-penulis barat yang mengangkat cerita Agarta didalam buku dan novel. Dengan benar ada dan tidak adanya Bangsa Agarta, Bangsa Atlantis maupun Bangsa Shambala, hanyalah waktu yang bisa menjawab akan semua legenda kota yang hilang tersebut.
Ternyata Bangsa Lemuria lebih dahulu ada sebelum Bangsa Atlantis
Benua Atlantis tentu sudah tidak asing lagi ditelinga Anda semua, akan tetapi Anda pasti asing mendengar Benua Lemuria. Benua Lemuria ini adalah benua yang hilang yang terletak di Samudera Hindia dan Pasifik. Memang jika dibandingkan dengan Benua Atlantis, Benua Lemuria tidak populer seperti Benua Atlantis maupun dengan Peradaban Mesir Kuno. Tapi disini Anda jangan salah, sebenarnya Benua Lemuria ini lebih tua dari peradaban Atlantis, Bangsa Atlantis dan Bangsa Lemuria pernah bersama-sama hidup berdampingan lebih kurang ribuan tahun lebih. Legenda tentang Benua Lemuria ini pertama kali didengar sejak abad 19 – 20 Masehi. Para peneliti menyimpulkan bahwa peradaban Bangsa Lemuria berada di periode sekitar 75000 SM – 11000 SM.
Sebenarnya Legenda Benua Lemuria ini dianggap sebagai Legenda dengan bukti yang tidak ada sama sekali, akan tetapi banyak yang menyimpulkan bahwa peradaban Atlantis memiliki hubungan yang kuat dengan Benua Lemuria. Benua Lemuria atau MU (pulau induk) memang sangat sulit sekali ditemukan bukti adanya peradaban tersebut. Bangsa Lemuria diceritakan sebagai bangsa yang damai dan memiliki tingkat evolusi serta spiritual tinggi, dalam hal ini tidak sama dengan Bangsa Atlantis yang gemar berperang dan mengandalkan kekuatan fisik serta memiliki teknologi yang sudah sangat modern.
Ada sebuah cerita yang dipercaya bahwa sebenarnya Bangsa Lemuria atau MU ini hilang dikarenakan diserang oleh Bangsa Atlantis, akhirnya banyak Bangsa Lemuria ini yang tewas dalam peperangan dengan Bangsa Atlantis dan Bangsa Lemuria memilih untuk mengungsi keluar dari planet Bumi ini, akan tetapi ada sebagian peneliti dan ilmuwan mengatakan sebenarnya Bangsa Lemuria ini musnah disebabkan karena bencana yang sama seperti Bangsa Atlantis dengan adanya bencana alam dan banjir besar.
Sebuah cerita kuno yang diceritakan turun temurun pada suku Samoa dan Maori yang menetap pada pulau-pulau disekitar Samudera Pasifik menyebutkan bahwa pada jaman dahulu kala ada sebuah daratan besar di Pasifik yang hancur dikarenakan oleh gelombang pasang air laut yang sangat dasyat (tsunami). Kapal riset JOIDES yang melakukan pengeboran pada tahun 1998, menemukan bukti bahwa ada Pulau besar daratan Kerguelen yang tenggelam pada sekitar tahun 20 – 21 juta tahun yang lalu, dikarenakan terjadinya peningkatan air lautan. Jadi apakah bukti-bukti kebenaran adanya Bangsa Lemuria itu akan benar-benar ditemukan, semoga saja.