Tag: Pemberontakan Ionia
Perang Yunani VS Persia
Halo guys, kali ini Tempepedia akan membahas tentang Sejarah perang Yunani dengan Persia. Pada sekitar abad ke-5 SM, kekuasaan Persia telah menguasai wilayah yang kini menjadi Irak, Iran, Armenia, Azerbaijan, Eretria, Pakistan, Afghanistan, Tajikistan, Kyrgzstan, Turkmenistan, Uzbekistan, Georgia, Makedonia, Buulgaria, Turki, Kuwait, Mesir, Siprus, Suriah, Yordania, Lebanon, Israel, pesisir Sudan, Libya, sebagian Yunani, bagian utara Jazirah Arab serta India barat laut. Persia setelah menaklukkan Asia Kecil (Turki modern), Persia menempatkan tiran pada setiap negara kota Yunani di sana sebagai pemimpin lokal. Aristagoras, Miletos, dan bersama dengan satrap Persia, Artaphernes, melalukan sebuah ekspedisi untuk menaklukkan Naxos. Tujuan dalam ekspedisi tersebut adalah untuk meningkatkan posisinya sendiri di Miletos dan baik dalam hal keuangan serta kekuasaan.
Misi ekspedisi tersebut berakhir dengan kegagalan dan akibatnya pihak Persia berencana untuk menggantikan atau memecat Aristagoras dari jabatan tiran. Aristagoras yang Menghadapi ancaman pemecatan, memilih untuk menghasut negara-negara kota Ionia agar memberontak melawan kekuasaan Persia. Akibat dari hasutan Aristagoras, seluruh Ionia yang juga merasa tidak senang dengan para tiran yang ditunjuk oleh Persia untuk memimpin mereka, akhirnya terjadilah “Pemberontakan Ionia”. Dalam pemberontakan tersebut juga diikuti oleh kota-kota di Siprus, Aiolis, Doris, dan Karia. Konflik pemberontakan tersebut berlangsung hingga tahun 493 SM, ketika Persia menyepakati perjanjian damai dengan Ionia.
Ternyata konflik pemberontakan menjadi konflik yang lebih besar, karena selama pemberontakan, dua negara kota di Daratan Yunani, yakni Athena dan Eretria, mengirim pasukan untuk membantu kota-kota Ionia dalam melawan Persia. Darius yang mengetahui hal tersebut murka dan bersumpah akan menghukum dua negara tersebut. Darius memerintahkan invasi ke Yunani dan terjadilah pernyerbuan pasukan Persia ke Yunani. Awal invasi Persia memperoleh beberapa kesuksesan sebelum akhirnya dikalahkan oleh pasukan Athena dan Plataia. Darius mengakhiri invasinya ke Yunani, tetapi berniat untuk kembali menyerbu Yunani namun Darius keburu meninggal dunia.
Setelah peninggalan Darius, putra Darius yang bernama Xerxes naik taktha dan meneruskan misi ayahnya untuk menyerbu Yunani. Xerxes mengumpulkan pasukan yang besar dan pada tahun 480 SM, Xerxes memimpin pasukan invasi ke Yunani. Persia yang terus bergerak jauh ke Yunani dan menaklukkan kota Athena. Kota Athena yang sudah hampir kosong karena semua penduduknya sudah terlebih dahulu dievakuasi. Pada pertempuran yang sangat menentukan di Pertempuran Salamis, pasukan Persia dikalahkan oleh pasukan gabungan Yunani. Kekalahan ini memaksa Xerxes menarik mundur pasukan daratnya dan kembali ke Persia. Pasukan Yunani yang mengalahkan pasukan Mardonios dalam pertempuran Plataia dan armada gabungan Yunani menghancurkan armada Persia pada Pertempuran Mykale, akhirnya mengakhiri invasi Persia.