Bali atau Pulau Dewata atau yang disebut Pulau Seribu Pura adalah salah satu Provinsi di Indonesia, dengan ibu kota Denpasar. Sejarah Tonggak awal rentangan pada masa Bali Kuno adalah abad ke-8, atas dasar itu maka Bali pada periode sebelum tahun 800 sesungguhnya belum termasuk dalam masa Bali Kuno. Masa prasejarah di Bali semakin terang benderang berkat penelitian yang tekun dan terampil dari para ahli asing khususnya bangsa Belanda dan putra-putri Indonesia. W.O.J. Nieuwenkamp sebagai pionir dalam penelitian kepurbakalaan di Bali yang datang mengunjungi Bali pada tahun 1906 sebagai seorang pelukis, W.O.J. Nieuwenkamp memberikan beberapa catatan antara lain tentang Pura Bukit Penulisan, nekara Pejeng, dan Trunyan.
Pada tahun 1954, penelitian prasejarah Bali dilanjutkan oleh Dr. H.A.R. Van Heekeren dengan hasil penelitian yang ditemukannya pada sebuah buku yang berjudul Sarcopagus on Bali. Selanjutnya pada tahun 1963 oleh seorang putra Indonesia yang bernama Drs. R.P. Soejono melakukan penggalian secara berkelanjutan yaitu pada tahun 1973, 1974, 1984, dan 1985. Dari hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan pada benda-benda temuan yang berasal dari tepi pantai Teluk Gilimanuk (diduga lokasi Situs Gilimanuk) yang merupakan sebuah perkampungan nelayan dari zaman perundagian di Bali, dimana tempat ini sekarang sudah berdiri sebuah museum.
Berdasarkan dari hasil penelitian dan bukti-bukti yang telah ditemukan hingga sekarang di Bali, bahwa kehidupan masyarakat atau penduduk Bali pada zaman prasejarah Bali dapat dibagi menjadi empat masa, yaitu:
1. Masa Berburu dan mengumpulkan makanan pada tingkat sederhana
2. Masa berburu dan mengumpulkan makanan pada tingkat lanjut
3. Masa bercocok tanam
4. Masa perundagian