Bangunan Bersejarah di Kota Medan

Guru Patimpus yang di pertemuan Sungai Deli dan Sungai Babura yang dari sebuah kampung menjadi Kota Medan. Hari Ultah atau hari jadi Medan ditetapkan pada tanggal 1 juli 1590 dan pada tahun 1632 di Medan dijadikan sebagai pusat pemerintahan Kesultanan Deli. Pada tahun 1823 Bangsa Eropa mulai menemukan Medan sejak kedatangan John Anderson yang merupakan warga negara Inggris. Medan yang terus berkembang dan menjadi pusat perdagangan akhirnya ditetapkan menjadi sebuah kota. Medan pada abad ke-20 menjadi kota yang penting selain di luar Jawa. Medan yang akibat multiakulturasi peradaban yang hadir di kota tersebut, banyak sekali bangunan-bangunan bersejarah yang masih berdiri dengan baik sampai sekarang ini.

Berikut ini merupakan bangunan-bangunan bersejarah yang masih berdiri dan terawat dengan baik, yaitu :

1. Kantor Pos

BANGUNAN BERSEJARAH DI KOTA MEDAN

Kantor Pos dan Giro ini terletak di Jalan Balai Kota Medan, yang berada tepat menghadap ke Lapangan Merdeka Medan atau pada dulu disebut esplanade, bangunan ini merupakan bangunan sejarah bekas peninggalan zaman kolonial Belanda. Kantor Pos dan Giro ini dibangun oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang pada zaman kolonial Belanda menjabat sebagai Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada tahun 1909 sampai 1911. Bangunan ini merupakan Pusat kota Medan dari ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain di sekitarnya. Bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintahan Kota Medan dikarenakan bangunan ini memiliki nilai estetis, nilai sosial, nilai sejarah, nilai fungsional, dan nilai struktural yang tinggi.

2. Gedung London Sumatera (Lonsum)

BANGUNAN BERSEJARAH DI KOTA MEDAN

Bangunan Gedung London Sumatera kota Medan, Sumatera Utara ini adalah salah satu bangunan peningggal zaman kolonial yang masih berdiri dan terawat dengan baik. Bangunan ini merupakan kantor dari perusahaan perkebunan milik Harrisons & Crossfield Plc, yang adalah perusahaan perkebunan dan perdagangan yang berbasis di London.

Author: